Jumat, 08 Agustus 2014

Waterless Plate (Pelat Cetak Tanpa Air Pembasah) Bagian 1



Haihooo~ (^o^) 
Selamat datang di materi SMK Grafika, kali ini ilmu yg dibagikan adalah Waterless Plate (Pelat Cetak Tanpa Air Pembasah) Bagian 1.
Kenapa bagian 1? Karena materinya lumayan panjang jadi ane bagi ke beberapa bagian. Tanpa basa-basi lagi, silakan dibaca~ (^w^)

Pelat cetak tanpa air pembasah merupakan pengembangan dari pelat cetak offset kering (Dry Offset/Letterset). Pertimbangan dari waterless plate berdasarkan pada keuntungan dan kerugiannya. Pelat waterless sudah dipergunakan sejak abad ke 17.


Sejarahnya: pada abad ke 17 di Inggris menggunakan teknik cetak anilin (Dry offset/letterset), disebut anilin karena tinta yang digunakan berwarna biru dan bersifat cair, pelat yang digunakan adalah pelat logam, seiring perkembangan pelat diganti dengan polyester. Di Indonesia letter press diperkenalkan saat IPEX 1993.


Keuntungan dari Waterless Plate:
  1.  Persiapan dan penyetelan mesin lebih cepat; Make ready time lebih cepat karena tidak perlu menyetel unit pembasah. 
  2. Reproduksi lebih terbuka; Gambar memiliki kontras lebih tinggi karena waterless bisa mencetak dari 1% - 99% (persentase kehalusan raster). 
  3.  Daerah yang tertutup lebih tinggi; Daerah yang tertutup lebih tinggi, tinta yang diatas kertas lebih banyak karena bisa mencetak dari 1% - 99%. 
  4.  Kertas cetak coba lebih sedikit; Waste (kertas cetak coba) lebih sedikit karena tidak menggunakan air jadi tidak perlu mengatur keseimbangan antara air dan tinta.

 Kerugian dari Waterless Plate:

1)   Pelat cetak lebih sensitif

o  Jika temperatur panas maka terjadi pemuaian.

o  Jika temperatur dingin maka terjadi penyusutan.

o  Jika terlalu banyak terkena uap air emulsi akan mengembang.

2)   Harga 2 kali lebih mahal

3)   Menggunakan tinta khusus dengan tambahan temperatur khusus

Temperatur harus sesuai dengan tinta agar tinta tidak mudah/cepat kering. Pengaruh suhu/temperatur dalam penggunaan tinta waterless: suhu/temperatur tinta tidak lebih dari 20o C bila terjadi temperatur yang lebih tinggi maka tinta cepat kering, cetakan menjadi kotor. Bila suhu terlalu rendah tinta akan beremulsi, sering timbul gejala sent off.

4)   Larutan pembersih menggunakan sifat dasar yang berbeda

5)   Memerlukan peralatan khusus untuk pengendalian penintaan

6)   Penyetelan rol penintaan mutlak harus dilakukan secara ideal

Supaya dapat menghasilkan gambar yang sesuai dengan persentase raster.


Mesin yang digunakan untuk Waterless Plate: 
  1. Spesial (mesin khusus).  
  2. Offset dimana unit pembasah tidak difungsikan (off), dan pressure (penyetelan mesin harus ideal).
 Perawatan Waterless Plate:

1)      Pelat diberi pelindung dengan gom

2)      Tinta yang tersisa dibersihkan dengan RWA + bensin


Saat ini hanya ada satu waterless plate yang dipasarkan dengan lapisan coating yang bekerja secara negatif dan digunakan untuk mentransfer gambar film positif.

Untuk bagian 2 dan seterusnya silakan cek di label 'Materi SMK Grafika'
Arigatou gozaimashita (^u^)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar