Haihooo~ (^o^)
Selamat datang di materi SMK Grafika, kali ini ilmu yg dibagikan adalah Waterless Plate (Pelat Cetak Tanpa Air Pembasah) Bagian 1.
Kenapa bagian 1? Karena materinya lumayan panjang jadi ane bagi ke beberapa bagian. Tanpa basa-basi lagi, silakan dibaca~ (^w^)
Pelat
cetak tanpa air pembasah merupakan pengembangan dari pelat cetak offset kering
(Dry Offset/Letterset). Pertimbangan dari waterless plate berdasarkan pada keuntungan
dan kerugiannya. Pelat waterless sudah dipergunakan sejak abad ke 17.
Sejarahnya:
pada abad ke 17 di Inggris menggunakan teknik cetak anilin (Dry
offset/letterset), disebut anilin karena tinta yang digunakan berwarna biru dan
bersifat cair, pelat yang digunakan adalah pelat logam, seiring perkembangan
pelat diganti dengan polyester. Di Indonesia letter press diperkenalkan saat
IPEX 1993.
Keuntungan
dari Waterless Plate:
- Persiapan dan penyetelan mesin lebih cepat; Make ready time lebih cepat karena tidak perlu menyetel unit pembasah.
- Reproduksi lebih terbuka; Gambar memiliki kontras lebih tinggi karena waterless bisa mencetak dari 1% - 99% (persentase kehalusan raster).
- Daerah yang tertutup lebih tinggi; Daerah yang tertutup lebih tinggi, tinta yang diatas kertas lebih banyak karena bisa mencetak dari 1% - 99%.
- Kertas cetak coba lebih sedikit; Waste (kertas cetak coba) lebih sedikit karena tidak menggunakan air jadi tidak perlu mengatur keseimbangan antara air dan tinta.
Kerugian
dari Waterless Plate:
1) Pelat cetak lebih sensitif
o
Jika
temperatur panas maka terjadi pemuaian.
o
Jika
temperatur dingin maka terjadi penyusutan.
o
Jika
terlalu banyak terkena uap air emulsi akan mengembang.
2) Harga 2 kali lebih mahal
3) Menggunakan tinta khusus dengan
tambahan temperatur khusus
Temperatur harus sesuai
dengan tinta agar tinta tidak mudah/cepat kering. Pengaruh suhu/temperatur
dalam penggunaan tinta waterless: suhu/temperatur tinta tidak lebih dari 20o
C bila terjadi temperatur yang lebih tinggi maka tinta cepat kering, cetakan
menjadi kotor. Bila suhu terlalu rendah tinta akan beremulsi, sering timbul
gejala sent off.
4) Larutan pembersih menggunakan sifat
dasar yang berbeda
5) Memerlukan peralatan khusus untuk
pengendalian penintaan
6) Penyetelan rol penintaan mutlak harus
dilakukan secara ideal
Supaya dapat menghasilkan
gambar yang sesuai dengan persentase raster.
Mesin
yang digunakan untuk Waterless Plate:
- Spesial (mesin khusus).
- Offset dimana unit pembasah tidak difungsikan (off), dan pressure (penyetelan mesin harus ideal).
Perawatan
Waterless Plate:
1) Pelat diberi pelindung dengan gom
2) Tinta yang tersisa dibersihkan dengan
RWA + bensin
Saat
ini hanya ada satu waterless plate yang dipasarkan dengan lapisan coating yang
bekerja secara negatif dan digunakan untuk mentransfer gambar film positif.
Untuk bagian 2 dan seterusnya silakan cek di label 'Materi SMK Grafika'
Arigatou gozaimashita (^u^)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar